Baik Buruknya Memiliki Atasan Tidak Satu Kantor
Wednesday, 4 April 2018
Add Comment
Melihat sisi baik dengan ketidakhadiran Atasan dalam satu kantor untuk segi mental karyawan, mereka akan merasa sedikit lebih leluasa dalam melakukan aktifitas pekerjaan tanpa ada tekanan langsung dari Atasan. Sedangkan dari sisi buruknya adalah ketika karyawan memiliki permasalahan yang tergolong berat tidak adanya Atasan terkadang dapat memperlambat pemecahan masalah yang harus di selesaikan.
Sejak dahulu hingga sekarang, telah banyak perusahaan-perusahaan besar yang menempatkan kantor cabangnya di berbagai daerah Propinsi Indonesia. Setiap cabangnya memiliki pemimpin yang biasanya di pimpin oleh Manajemen Trainee (MT) atau Supervisor cabang. Merekalah yang bertanggung jawab penuh memantau aktivitas kinerja karyawan dalam cabang yang dipimpin. Kontribusinya juga menjadi penghubung pelaporan kinerja langsung ke Head Office.
Beruntungnya ketika memiliki kantor cabang yang besar biasanya langsung di pimpin oleh Manager selaku pimpinan tertinggi. Sedangkan untuk cabang kantor yang bersekala kecil, atau biasa di sebut dengan Kios, biasanya dipimpin oleh Kepala Kios. Kemajuan teknologi merubah dalam berbagai aspek aktifitas perkantoran. Perusahaan di era moderenisasi seperti sekarang ini, bisa dengan mudah memantau langsung hasil pelaporan kinerja suatu cabang. Semua data cabang terkait pelaporan hasil kerja, absensi karyawan, dan berbagai data yang ada dalam setiap cabang dapat di monitor langsung oleh Head Office dengan sistem jaringan internet yang telah di buat.
Dengan demikian, dampak ada tidak adanya Manager di setiap cabang tidak terlalu berpengaruh banyak bagi kelangsungan aktifitas kinerja kantor cabang. Jika dibandingkan ada tidak adanya Atasan di suatu kantor memiliki sisi baik dan sisi buruknya juga. Dari kedua sisi ini dapat memberikan suatu pandangan baik buruknya kantor yang tidak memiliki atasan adalah sebagai berikut.
Sisi baik Atasan tidak satu kantor
Terkadang beberapa orang tidak suka mereka terlalu di awasi dalam bekerja. Menyenangkan tentunya bagi sebagian karyawan jika Atasan tidak satu kantor dengan para karyawannya. Menyelesaikan pekerjaan jauh lebih santai karena tidak ada tekanan langsung yang diberikan atasan untuk menyelesaikan pekerjaan - pekerjaan yang mesti harus segera di selesaikan. Karena dari kebanyakan karyawan yang memiliki Atasan sekantor tak jarang mereka dituntut untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu sehingga berujung kurang maksimalnya hasil kerja yang di capai.Apa jadinya jika salah satu dari karyawan yang memiliki tingkat stres yang berlebih justru membuat kinerja yang dihasilkan tidaklah sebaik yang di harapkan. Dari sisi aktifitas dalam lingkungan pekerjaanpun akan jauh lebih nyaman. berinteraksi dan bersenda gurau bahkan membagi ide jauh lebih terbuka tanpa mengesampingkan rasa segan. Para karyawan juga akan terbiasa lebih mandiri dalam memecahkan masalah dalam lingkungan kerjanya. Ini akan lebih baik untuk membangun mental dan karakter pekerja dalam memecahkan suatu permasalahan.
Sisi buruk Atasan tidak satu kantor
Tidak hanya sisi baik saja memiliki Atasan tidak satu kantor dengan karyawannya, justru sisi buruk tidak adanya Atasan ketika pekerja memiliki sifat buruk yang selalu menunda pekerjaannya dan tak jarang juga dapat bertindak kurang profesional terhadap apa yang harus menjadi prioritas dalam aktifitas kerjanya. Sebagai contoh mereka dapat mengatur jam istirahat dengan semena-mena yang tadinya istirahat kerja hanya satu jam para karyawan bisa istirahat lebih dari dua jam. Tidak ada yang memantau membuat pekerja lupa akan tanggung jawab yang harus di kerjakan. Istilah kasarnya mangkir dalam bekerja.Jika pekerja memiliki Atasan satu kantor maka akan jauh lebih mudah dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di kantor. Atasan dapat berperan dalam menyelesaikan permasalahan dalam lingkungan pekerjaan apabila terjadi permasalahan terkait dengan pekerjaan. Biasanya Atasan dapat dengan mudah memecahkan solusi terbaik bagi karyawan yang mengalami kesalahan. Tidak adanya Atasan dalam satu kantor terkadang proses managemen dalam lingkungan kantor kurang berjalan dengan baik.
Setiap lingkungan pekerjaan pasti memiliki pemimpin yang mengatur, memantau dan memanagemen aktifitas kantor yang di pimpinnya. Entah itu Supervisor, Management Trainee, Kepala Kios, dan Leader Team. Fungsinya kurang lebih sama tergantung dengan tugas apa yang mereka emban ketika ditugaskan oleh Manager mereka.
Kesimpulannya tidak atau adanya Atasan akan memiliki baik dan buruk dalam pekerjaan. Sebaiknya para pekerja jika di emban suatu pekerjaan selesaikan dengan baik. Agar hasil yang diperoleh atau target perusahan ingin di capai berjalan dengan lancar. Tanamkan dalam diri bahwa bekerja adalah suatu Ibadah, maka maksimalah dalam bekerja.
Jadi, bagi anda lebih pilih yang mana memiliki Atasan yang tidak satu kantor dengan anda atau bahkan anda lebih suka memiliki Atasan yang satu kantor dengan anda.
komen di bawah..
0 Response to "Baik Buruknya Memiliki Atasan Tidak Satu Kantor"
Post a Comment